Friday, January 10, 2014

Fotografi Pernikahan

Foto-foto yang berkaitan dengan pernikahan, mulai dari pre-wedding, liputan, candid dan sebagainya.

Berikut ini ada 10 tips sederhana dan mendasar dari fotografi pernikahan untuk kawan-kawan fotografer yang ingin memotret sebuah pernikahan (wedding photography). Silahkan disimak, dicoba dan salam jepret!

1. Membuat Shortlist
Salah satu tips yang paling membantu dalam fotografi pernikahan adalah berpikir bagaimana mendapatkan hasil foto yang mereka (klien) inginkan pada hari H, sehingga kita dapat berimajinasi kira-kira apa saja yang akan kita foto pada hari tersebut. Membuat poin-poin apa saja yang akan kita foto akan sangat membantu, sehingga kita tidak akan kebingungan harus berbuat apa pada hari H.

2. Koordinasi Keluarga
Foto keluarga bisa menjadi bagian yang membuat kita stres! Dapat dibayangkan pada hari H orang-orang yang ada pasti akan semrawut, mereka akan banyak berbicara dan jalan-jalan disekitar tempat semau mereka. Ini adalah efek dari suatu pesta dengan semangat kemeriahan, dan yang pasti kita tidak akan bisa membedakan mana yang anggota keluarga, mana yang tamu undangan. (baca juga: Sumber Kekacauan Foto Pernikahan).

Untuk mengatasi hal ini, minta bantuan kepada seorang anggota dari keluarga klien untuk menjadi koordinator dalam pengaturan foto keluarga. Dia bisa mengumpulkan orang untuk difoto bersama sehingga ini dapat memudahkan anda untuk mengambil foto tanpa harus kesana kemari mengumpulkan orang-orang tersebut. Anda tinggal diam ditempat (mini studio/didepan panggung) and say “Cheese!” JEPRET!

Foto Pernikahan Adat Jawa by Poetrafoto Yogyakarta3. Kunjungi Lokasi
Kunjungi beberapa lokasi tempat berbeda yang akan anda jadikan lokasi pemotretan sebelum hari H. Ini bisa membantu anda untuk mengetahui seluk beluk lokasi, sehingga anda bisa membayangkan posisi foto dan pencahayaan yang diperlukan. Akan lebih bagus lagi kalau si klien pun ikut, anda bisa mengambil beberapa tes foto.

4. Dalam Fotografi Pernikahan Persiapan adalah Kunci
Begitu banyak resiko terjadi pada hari H sehingga anda benar-benar perlu persiapan yang baik. Punya rencana cadangan kadang diperlukan (misal cuaca buruk). Persiapan lain seperti, bateri terisi penuh, kartu memori kosong siap pakai, pikirkan tentang rute dan waktu untuk sampai lokasi tepat waktu. Akan lebih baik jika anda menghadiri sesi latihan (gladi resik) dimana anda bisa mengumpulkan banyak informasi tentang posisi yang memungkinkan untuk memotret dengan pencahayaan yang ada sesuai urutan upacara.

5. Beri Harapan ke klien
Tunjukan pada mereka bagaimana style dan cara anda bekerja. Cari tahu apa yang mereka inginkan tentang foto, seperti hal-hal penting apa yang harus dicatat, hasil cetakan, komposisi foto, dll. Jika mereka tertarik dengan anda, pastikan anda memiliki kesepakatan harga didepan.

6. Matikan Suara Kamera dan Lampu
“Bip” pada kamera atau “tit-tit-tit” pada lampu, suara tersebut bisa membuyarkan ekspresi natural target anda, sehingga target anda akan canggung dan tidak natural lagi. Suara ini juga bisa mengganggu hikmadnya acara (misal ketika pembacaan Do’a).

Foto Detil Pernikahan Wedding Photography by Poetrafoto Yogyakarta7. Foto Detail
Foto cincin pernikahan, gaun, sepatu, bunga, pengaturan meja, interior tempat, dll. Foto-foto ini bisa membantu memberikan dimensi ekstra pada awal/akhir album pernikahan. Membaca majalah fotografi tentang pernikahan bisa membantu anda mendapatkan inspirasi.

8. Gunakan Dua Kamera
Meminjam atau menyewa, sebuah kamera tambahan untuk lensa yang berbeda. Biasanya satu kamera untuk lensa yang lebar (wide) satu lagi bisa digunakan untuk lensa tele (70-200). Dengan dua kamera berbeda lensa, anda tidak perlu ribet ganti-ganti lensa, kadang ini menimbulkan kesan negatif dari klien.

9. Fotografer Tambahan
Memiliki fotografer cadangan dapat menjadi strategi yang hebat. Yang pasti hasil foto akan lebih bervariasi dan lebih banyak. Dengan membagi tugas, satu khusus untuk memotret formal sedangkan yang satu lagi bisa untuk memotret momen-momen penting (Candid). Dan sangat penting untuk anda memberi arahan kepada fotografer tambahan untuk tidak lari dari konsep yang telah anda (bersama klien) bangun.

10. Jadilah Objek Tapi Tidak Menonjol
Kebanyakan dari fotografer pemula berpikir bahwa kebebasan mereka adalah absolute layaknya jurnalis. Bebas bergerak sesukanya tanpa memikirkan situasi dan kondisi asal bisa mendapatkan angle atau momen yang bagus. Dalam upacara atau tempat pernikahan terkadang banyak poin-poin sakral yang harus tetap terjaga apa lagi kita dengan budaya dan adat yang kental.

Pada suatu waktu saya berusaha mendapatkan momen yang bagus dengan mengabaikan sekitar, yang ternyata keberadaan saya pada posisi tertentu telah merusak suasana hikmad jalannya upacara pernikahan. Karena itu anda harus pintar memilih timing yang tepat untuk dapat memasuki lokasi yang anda inginkan, dan jangan memaksa cobalah 3-5 kali percobaan.

Semoga bermanfaat!
sumber : http://loungess.com




Fotografi Panggung

Fotografi panggung adalah salah satu cabang fotografi yang sangat unik, karena dalam pengambilan gambarnya fotografer memiliki teknik tersendiri dalam pengambilan gambarnya.

Mengutip kata dari pinky mirror, ” Untuk menghasilkan fotografi panggung yang baik, pengetahuan fotografi saja tidak cukup. Dibutuhkan pendekatan-pendekatan lain sebagai bekal tambahan. ”

Bekal tambahan ini adalah, dalam berbagai pertunjukkan tentu akan menunjukkan konsep suasana panggung yang berbeda, oleh sebab itu, ketika kamu berniat melakukan fotografi panggung, maka carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang suasana dan pesan apa yang akan disampaikan. Sehingga ketika pertunjukkan berlangsung, kamu bisa mengambil angel yang dibutuhkan untuk menyampaikan pesan d

ari artist yang sedang berada di panggung. Karena fotografi panggung dituntut harus bisa MEMPRESENTASIKAN SUASANA PANGGUNG DENGAN KARAKTER YANG KUAT TANPA MENGHILANGKAN NILAI ARTISTIK PADA FOTO.

Kemudian untuk peralatan, selalu membawa lensa dengan karakter yang kuat, seperti lensa kit 18-5

5mm, lensa fix 50mm dan lensa tele 75-300mm, Selanjutnya untuk pengaturan diafragma dan rana, itu terserah anda karena yang menentukan tingkat dramatis dari foto panggung tersebut adalah anda sendiri, kalau saya pribadi menggunakan lensa dengan bukaan F1.8 – 2.8 sehingga memungkinkan mengambil gambar dengan sangat cepat, untuk ISO gunakan ISO 800 – 1600 karena fotografi panggung biasanya dilakukan pada indoor ( dalam ruangan )

Kemudian, jangan cepat puas, selalu berinovasi dari angel-angel yang berbeda, karena semakin banyak mencoba maka akan semakin banyak koleksi untuk dikoreksi. Lalu bagaimana kalau kita dalam kondisi yang tidak menguntungkan ? coba berpindah tempat, namun kalau tidak memungkinkan, yah, maksimalkan saja dimana tempat anda berada, hehehe…

Sedikit berbagi tips ketika melakukan fotografi panggung :

1. Membawa CF/SD/Media Penyimpanan sebanyak mungkin.
2. Cari Informasi :
Tentang tema, kondisi panggung, denah panggung, dan kalau bisa mengikuti gladi bersih
3. Jangan memakai baju yang mencolok, karena anda akan menjadi pusat perhatian.

sumber : azizhadi.com/tips-fotografi-panggung.html

contoh fotografi panggung:


Nature photography

Nature photography  is restricted to the use of the photographic process to depict observations from all branches of natural history, except anthropology and archeology, in such a fashion that a well informed person will be able to identify the subject material and to certify as to its honest presentation. The story telling value of a photograph must be weighed more than the pictorial quality. Human elements shall not be present, except on the rare occasion where those human elements enhance the nature story. The presence of scientific bands on wild animals is acceptable. Photographs of artificially produced hybrid plants or animals, mounted specimens, or obviously set arrangements, are ineligible, as is any form of manipulation that alters the truth of the photographic statement.

Nature photography depicts living, untamed animals and uncultivated plants in a natural habitat, geology and the wide diversity of natural phenomena, from insects to icebergs. Photographs of animals which are domesticated, caged or under any form of restraint, as well as photographs of cultivated plants are ineligible. Minimal evidence of humans is acceptable for nature subjects, such as barn owls or storks, adapting to an environment modified by humans, or natural forces, like hurricanes or tidal waves, reclaiming it. The original image must have been taken by the photographer, whatever photographic medium is used. Any manipulation or modification to the original image is limited to minor retouching of blemishes and must not alter the content of the original scene. After satisfying the above requirements, every effort should be made to use the highest level of artistic skill in all nature photographs.

sumber : fotografer.net


Fotografi Manusia (Human Interest)

Human Interest : Foto yang menyajikan kejadian sehari-hari, namun tidak mengandung mutu berita yang hangat, tetapi merupakan lukisan masyarakat. Foto human interest merupakan komentar social dan karakter fotonya dapat menimbulkan , emosi, tawa atau sedih ( rumah gelandangan, pengemis)

Human interest itu apa?
1. Didalam unsur Foto Manusia dan segala kehidupannya menurut pakar fotografi, Deniek G. Sukarya selalu menarik untuk dijadikan objek foto. Lebih-lebih lagi dalam moment yang menyentuh. Sebagian besar dari kita memiliki resistensi tinggi yang diakibatkan oleh rasa malu, sungkan atau takut mengarahkan kamera ke manusia lain. Ada banyak cara dan teknik untuk mengatasinya agar kita dapat membuat foto-foto human interest yang menarik.

2. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggambarkan suka duka perjalanan hidup manusia. Ketika sebuah karya foto bisa mewakili perasaan kemanusiaan pada diri orang yang melihatnya maka karya foto tersebut dapat dikelompokkan kedalam foto Human Interest. Secara umum perasaan humanistis adalah perasaan yang secara universal melekat pada setiap insan manusia. Setiap manusia bisa merasa lucu ketika melihat suatu obyek yang menggelitik. Pada saat yang lain, seseorang bisa merasa haru biru ketika menyaksikan keadaan yang menggugat rasa keadilan pada dirinya. Manakala kita menjumpai kejadian yang memberatkan emosi kita seringkali kita merasa iba. Perasaan lucu, iba, sedih, senang, dan suasana emosional yang lain merupakan perasaan manusiawi yang melekat pada diri setiap orang. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggugah perasaan tersebut.

Tujuan Foto human interset;
1.manusia dan kemanusiaan, yaitu sebagai manusia akan dengan mudah mengerti dan menghayati segala aktivitas yang dilakukan seseorang atau objek foto tersebut secara wajar, dramatis, utuh dan menyentuh

2. menyalurkan apa yang saya rasakan kepada orang-orang lain dengan karya pribadi saya sendiri, Dari foto-foto yang di lihat membuat komunikasi pribadi ini kemudian muncul umpan balik berupa emosi yang menjadi stimulan foto yang dapat menangkap "jiwa" dari apa yang kita lihat maupun pernah mengalami. proses ini ekspresi pribadi yang kuat.

3.memindahkan sebuah realita = membuat foto human interest adalah kemampuan memindahkan sebuah realita manusia, lengkap dengan ekspresi fisiknya, ke dalam selembar foto. Manusia berkegiatan adalah sesuatu yang tiga dimensi dan bergerak, sementara media foto adalah dua dimensi dan sama sekali tidak bergerak. Selain itu, ekspresi seorang manusia sering hanya bisa tertangkap indera manusia karena ekspresi merupakan reaksi terhadap lingkungan. Sehingga melalui media fotografi ini mewadai sebuah realita tersebut.

4. menggambarkan sisi kehidupan manusia = di Indonesia lebih populer dalam menggambarkan sisi-sisi kehidupan masyarakat kalangan bawah. Kehidupan masyarakat kalangan bawah atau bisa dikatakan sebagai kaum tidak mampu mempunyai banyak masalah-masalah kehidupan mereka yang sangat komplek, sehingga cerita tersebut dapat diungkapkan dalam media fotografi. Perlu kita ingat bahwa sebagian besar masayarakat di Indonesia sekarang ini masih hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga cerita ini menarik perhatian dan banyak diangkat ceritanya dalam berbagai media, salah satunya fotografi Human-Interest.


Membuat foto human interest yang baik?

1. Mencairkan suasana; Datanglah ke tengah-tengah mereka dengan maksud melihat-lihat saja dan bercakap-cakap. Ajukan juga banyak pertanyaan yang relevan. Bila di pasar, tanyakan harga, penjualan, untung mereka, situasi sekarang, dan lain-lain hingga mereka merasa nyaman. Ketika suasana sudah cair, barulah Anda boleh mengangkat kamera, sambil melihat subjek yang ingin dibidik dan senyum. Dengan teknik ini Anda akan selalu berhasil merekam foto-foto "human interest" yang hidup, dan yang tak kalah pentingnya membuat banyak teman. Tentu saja, agar Anda bisa bekerja dengan cepat, Anda harus mempersiapakan kamera sebelumnya.

2. teknik candid; bila foto human interest dimaksudkan untuk menjadi suatu laporan berita foto, maka foto itu bisa saja dibuat dengan menggunakan cara pendekatan pada objeknya. Hal seperti itu biasanya masih lagi ditambah dengan mengatur berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan khususnya berkaitan dengan penyinaran agar dihasilkan foto yang betul-betul baik serta indah dan menyentuh. Namun terkadang kendala yang terjadi jika tidak melakukan teknik ini bila pemotret tidak betul-betul dapat mengatasi keadaan atau mendramatisir situasinya. Foto yang akan dihasilkan akan tampak kaku, tidak wajar dan kurang kuat dari segi ekspresinya. Sebab, meskipun objek tidak melihat langsung ke arah kamera, dia sesungguhnya telah tahu sedang dipotret. Untuk mengatasinya, pemotret harus mampu menjadikan objeknya seolah betul-betul tidak sedang berhadapan dengan kamera.

3.Sudut pandang; Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sudut pandang yang baik antara lain:
Pertama. Sudut pemotretan yang mengidentifikasi event yang sedang diliput, seperti kegiatannya, lokasinya, suasananya, dan lain-lain hingga tanpa keterangan foto pun orang sudah dapat mengetahui isi foto (umpamanya memotret satu acara dengan memasukkan spanduk atau poster tentang kegiatan tersebut, ciri khas event atau lokasi seperti bangunan dan lain-lain.
Kedua. Pilih latar belakang yang tidak mengganggu subjek foto secara visual (latar belakang yang lembut, warna yang komplimentari, dan lain-lain).
Ketiga. Ambil posisi yang memberi kesan Anda sudut pencahayaan yang dramatis hingga foto Anda tampil kuat (cahaya samping atau belakang).
Keempat. Bila memungkinkan ambil foto dari beberapa sudut pandang berbeda hingga Anda memiliki banyak pilihan.
Jika memungkinkan gunakan kamera berfasilitas motor winder dengan lensa zoom 80-200 mm atau 75-300 mm ; kombinasi yang cukup baik, karena menjadikan pemotret dapat melakukan pemotretan dari jarak sedang. Akan tetapi bila memungkinkan menggunakan lebih dari satu buah kamera dengan tambahan lensa 28-85 mm, akan lebih baik. Sehingga dari hampir semua jarak dalam pemotretan, baik itu dekat, sedang dan jauh, dapat tercover semua bila diperlukan.
Keberhasilan memotret human interest memang tidak hanya berkisar pada penggunaan kamera maupun lensa saja. Pilihan sudut pandang atau sudut pengambilan foto yang tepat dan baik juga turut menentukan keberhasilan pemotretan. Dengan kata lain, keberhasilan sebuah pemotretan sangat berkaitan erat dengan hal-hal di luar teknis pemotretan. Akan tetapi jika hanya dengan mengandalkan hal teknis saja Anda mungkin sudah dapat menghasilkan foto human interest yang baik, maka itu adalah sebuah pengecualiaan. Anda tergolong pemotret yang beruntung.

sumber : kaskus.us

Contoh Foto Human Interest:



























Fotografi Makro

Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskop. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Sebagai contoh, pada film 35 mm, lensa harus dapat fokus pada area sekecil 24×36 mm, yaitu ukuran gambar pada film.

Untuk fotografi makro, lensa makro adalah pilihan yang tepat. Lensa tipe ini biasanya memiliki perbesaran 1:1 atau bahkan lebih. Namun sayang, lensa makro identik dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, anda dapat menggunakan alternatif lain seperti menggunakan extension tube, reverse ring atau filter close up. Berikut adalah cara cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan foto makro dengan biaya yang murah.

Cara pertama adalah dengan Filter close up.Filter close up adalah filter yang dipasang di depan lensa (seperti filter biasa) yang fungsinya seperti kaca pembesar yhang berguna untuk mendapatkan pembesaran fokus yang diinginkan. Dengan cara ini walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa juga sudah bisa digunakan untukfoto makro.

Cara kedua adalah menggunakan reverse ring. Sebenarnya cara kerjanya reverse ring ini sama dengan membalik lensa agar bisa digunakan untuk foto makro. Reverse ring hanya sebuah alat bantu yang funsingnya untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dibalik.

Cara ketiga adalah dengan makro extention tube. Extention tube ini berbentuk seperti pipa yang dipasang diantara badan kamera dengan lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus untuk memotret benda yang kecil.

Gunakanlah Aperture Sempit
Mengeksekusi foto makro biasanya dilakukan dengan jarang yang sangat dekat. Dan foto yang dihasilkan akan memiliki ruang tajam (DoF) yang sangat sempit. Oleh karena itu, gunakanlah aperture sempit (f/8 keatas) untuk memperluas ruang tajam yang didapat.

Cobalah untuk tidak menggunakan ISO tinggi
Jika alat yang anda pergunakan tidak memungkinkan mendapatkan perbesaran yang wah, dan berniat melakukan perbesaran dengan cara cropping, cobalah untuk tidak menggunakan ISO terlalu tinggi. ISO yang terlalu tinggi akan menimbulkan grain pada hasil foto, terlebih ketika anda melakukan cropping. Grain juga cenderung mengurangi ketajaman foto.

Pastikan kamera tidak shake/goyang
DoF yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya untuk melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus dipastikan dapat meleset. Untuk mengatasi ini, pastikan kamera tidak mengalami shake ketika akan melakukan eksekusi. Anda dapat menggunakan tripod jika ingin. Namun hal ini bisa diatasi dengan menggunakan speed tinggi diatas 1/125. Hal ini juga berguna untuk mengantisipasi pergerakan serangga.

Gunakan bantuan cahaya lampu flash
Foto makro yang dihasilkan dengan cahaya alami tentu saja sangat baik. Namun saya jarang sekali dapat mengeksekusi foto makro dengan setingan aperture sempit – ISO rendah – speed tinggi tanpa bantuan flash. Jika anda tidak memiliki external flash, anda dapat menggunakan internal flash pada kamera.

Cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus
Untuk mendapatkan perbesaran maksimal, cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus. Caranya, setting lensa anda pada manual fokus, dan gunakan titik fokus terdekat. Lalu temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek hingga mendapatkan fokus yang pas.

sumber : wikipedia


Teknik Dasar Fotografi lagi

Ada yang tanya begini lagi pada saya: “Om, tehnik awal jadi fotografer apa aja si om yang paling penting? Jika saya mau belajar serius di dunia fotografi dari nol, kira-kira saya harus mulai dari mana? Apa yang harus dikuasai terlebih dahulu? Lalu, apakah hanya dengan lensa standar bawaan kamera, saya bisa mengambil gambar yang bagus?”

Begini kira-kira jawabannya:




“Kunci awal belajar fotografi adalah, kuasai dan pahami kamera, lensa atau alat lainnya yang kita punya terlebih dahulu. Itu yang terpenting dan yang paling utama. Baca buku manual alat kita sampai paham. Sambil langsung praktek memotret pastinya.
Selanjutnya, baru kita mencoba memahami bagaimana dan apa itu angle (sudut pandang), komposisi, tata letak, warna, pencahayaan (lighting), dan lain sebagainya. Pada proses ini, kita bisa belajar dari melihat dan mempelajari hasil karya foto orang lain dan fotografer yang kita kagumi. Jangan malu untuk bertanya dan selalu diskusi pada teman yang lain, terutama yang mau dengan senang hati berbagi. Jangan enggan juga untuk minta kritik dan saran dari orang yang lain yang lebih tahu ya.
Pada tahap selanjutnya, pahami dan belajar membuat konsep, membuat foto yang berbeda, dan berkolaborasi lintas minat bidang fotografi lainnya. Setelah itu, ketahui, dimana minat khusus kita pada fotografi, apakah wedding, macro, fashion, lubang jarum, commercial atau hanya sekedar hobby saja. Itu semua tergantung pada diri kita masing-masing.
Nah, terkait masalah alat yang masih standar, baik itu kamera maupun lensa dan lain sebagainya, kuncinya ada pada pengenalan alat kita. Sehebat atau sebagus apapun alat kita, kalau kita tidak kuasai alat kita, yakinlah, hasil kita tak akan maksimal. Namun, sebaliknya, jika kita sudah kuasai alat, dengan alat biasa, kita pasti bisa menghasilkan karya yang luar biasa.
So, mari tetap semangat belajar bersama ya!

sumber : http://blog.poetrafoto.com

Mengintip Sejarah fotografi

Dunia fotografi, makin hari makin enak untuk disimak. Beberapa orang banyak yang mulai menjamah dunia fotografi. Dan, yang paling menarik lagi, tak hanya profresional saja yang menggeluti dunia fotografi. Beberapa remaja pun ambil bagian dalam dunia fotografi. Buktinya, banyak remaja yang mulai menenteng kamera dan jepret-jeprat sana sini, kemudian upload via facebook.
Menurut sejarah, fotografi sudah muncul jauh-jauh sebelum masehi. Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM). Dijelaskan jika seorang pria yang bernama Mo Ti menemukan sebuah  fenomena ketika dinding ruangan yang gelap terdapat pinhole atau semacam lubang kecil. Dari lubang kecil tersebut akan tereflesikan pemandangan luar secara terbalik. Fenomena ini dikenal dengan fenomena camera obsura yang menjadi kamera yang pertama kali dipakai untuk menggambar dan memotret.
Secara artian fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi biasanya mengunakan kamera. Dari dulu hingga hari ini, perkembangan kamera sudah mengalami perkembangan yang pesat. Mulai dari zaman kamera obsura hingga zaman digital yang berkembang hari ini.
Foto Heliografi adalah alat pertama kali yang ditemukan dalam dunai fotografi. Tahun, 1826, Joseph Nicephore yang pertama kali menemukan foto heliografi. William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype. Tidak ketinggalan juga Andre Adolphe Eugene Disderi memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam delapan citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi delapan bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan visiting card. Lantas tahun 1902, Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922. Sedangkan penggunaan Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film ditemukan pada tahun 1912. Sedangkan negatif film pertama kali ditemukan oleh John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.
Selanjutnya, dunia fotografi seakan mendapat angin. Tahun 1920, Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio. Tiga tahun setelah itu, Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography. Sedangkan tayangan berwarna Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney pada tahun 1932. Sedangkan tahun 1936, Ihagee membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama. Agfacolor membuat print film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif ditemukan tiga tahun berikutnya.
Kamera pun mengalami pekembangan teknologi. Citra digital ditemukan baru tahun 1957. Citra digital ini ditemukan oleh Russell Kirsh dengan menggunakan komputer.  Sedangkan, AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima pada tahun 1959. Bahkan hingga sekarang, jenis kamera pun sudah banyak yang ditemukan. Hingga hari ini, jenis kamera pun beragam, mulai dari merek, kualitas pengambilan gambar, hasil dengan berbagai merek dan bentuk. Tinggal pilih saja, sesuai dengan saku dan kebutuhan. Bahkan juga sekarang kita sering mengenal kamera dengan jenis digital dan analog.
Perbedaannya, kamera digital merekam dengan piksel sedangkan kamera analog merekam dengan film negatif berwarna, slide film negatif dan slide hitam putih. Perbedaan lainnya adalah kamera analog sudah hampir mampu menangkap seluruh warna yang dipantulkan oleh matahari dan kamera analog juga cukup sensitive. Sedangkan kamera digital belum mampu menangkap semua warna yang dipantulkan oleh matahari namun warna yang dihasilkan lebih kontras. Kamera digital juga kurang sensitif

Fotografi Landscape

Pengertian sederhana dari lanscape photography adalah fotografi pemandangan alam. Atau dalam pengertian lain adalah salah satu jenis fotografi yang merekam keindahan alam, namun ada pula yang mengkombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, tapi tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam.
Untuk mendapatkan foto landscape yang bagus banyak faktor yang mempengaruhinya seperti kamera dan lensa yang digunakan, aperture yang akan mempengaruhi tingkat depth of field atau tingkat ketajaman keseluruhan suatu gambar. semakin menyeluruh dan tajam foto kita semakin bagus foto landscape kita.
Berangkat dari pengertian itu dan beberapa literatur yang saya baca, saya mencoba untuk mengeksplor kemampuan saya dan kamera saya.
Perjalanan hunting landscape fotografi saya, saya mulai dari lokasi-lokasi yang ada di Banyuwangi tempat lahir saya, sambil mempromosikan lokasi wisata di Banyuwangi.
Sebenarnya banyak sekali lokasi wisata di Banyuwangi yang bagus untuk dijadikan obyek landscape fotografi kita atau untuk dikunjungi untuk sekedar rekreasi bersama keluarga.
Namun dari sekian banyak lokasi wisata sebagian besar akses untuk mencapainya sulit untuk dilalui terutama jika menggunakan mobil (jalan beraspal yang rusak atau bahkan belum beraspal sama sekali), hal ini membuat para wisatawan enggan untuk berkunjung sehingga tidak salah jika banyak yang tidak mengetahui tentang potensi wisata di Banyuwangi.
Namun demikian, kondisi seperti itu tidak menyurutkan niat saya malah justru menjadi tantang tersendiri bagi saya atau bagi siapapun yang menyukai advanture atau bisa dijadikan alternatif view bagi yang suka fotografi.

sumber : mex-fotografi.blogspot.com

Fotografi Arsitektur

Fotografi dan arsitektur, dua hal yang berhubungan erat. Demikianlah fotografi arsitektur mengabadikan subyek-subyek arsitektur dalam bungkus estetika fotografi. Tak hanya menonjolkan subyek arsitektural, tapi juga mengindahkan kaidah-kaidah fotografi.

Hal terpenting dalam fotografi arsitektur, dan cabang-cabang fotografi lainnya, adalah cahaya. Cahaya bisa menampilkan wujud dan bentuk, yang bermuara pada visualisasi dimensi. Cahaya melahirkan bayangan, yang jangan dihilangkan, melainkan dimainkan dengan cantik. Permainan bayangan niscaya tak kalah ampuh untuk juga menampilkan wujud, bentuk dan dimensi.


Panjang pendek bayangan dan keras lembut cahaya memegang peranan penting dalam pencahayaan fotografi arsitektur. Kerap kali ada kendala beda kontras tinggi, semisal dalam foto interior, yang bisa diatasi dengan pemahaman mumpuni tentang pencahayaan. Demikian pula dengan karakter material bangunan dan interior, yang bisa tampil baik dengan pemahaman pencahayaan yang baik pula.

Tanpa pemahaman baik tentang pencahayaan, fotografi arsitektur hanya berupa foto dokumentasi biasa yang kebetulan bersubyek karya arsitektur.

Selain kaidah-kaidah pencahayaan, fotografi arsitektur patut menempatkan komposisi fotografi pada posisi penting. Elemen-elemen titik, garis, bentuk dan wujud dalam karya arsitektur mudah diramu jadi sajian komposisi yang sedap dipandang. Komposisi berhadapan dengan persepsi, dan persepsi berdiri di atas imajinasi. Demikianlah fotografi arsitektur berdiri kokoh di atas pemahaman estetika visual.

Karya arsitektur mudah dijumpai dan merupakan hal menyenangkan untuk mengabadikannya dalam karya foto. Lagipula, fotografi arsitektur tak hanya bersubyek bangunan, melainkan juga pemukiman, kawasan dan kota. Akan lebih bermakna dan bernas jika fotografi arsitektur memvisualisasikan keberadaan karya arsitektur dalam kehidupan nyata sehari-hari.

sumber : kristupa.wordpress.com

Tips Memilih Kamera DSLR buat yang Baru Belajar Pemula dan Amatir

Tips Memilih Kamera DSLR untuk yang Baru Belajar Pemula AmatirHari ini, ada beberapa sahabat yang tanya lagi ke saya dan ini pertanyaan seribu umat serta selalu berulang kali ditanyakan:

“Mas, saya ingin punya kamera DSLR dan saya baru pemula, sedang belajar, masih amatir, kamera apa dan tipe mana ya yang cocok untuk saya? Bagus mana Nikon atau Canon? Tipe yang paling bagus yang mana? Harganya berapa?”

JAWAB SAYA begini:

“Tidak ada kamera DSLR merek atau tipe apapun yang hanya diperuntukkan untuk pemula, amatir, yang baru belajar, bahkan profesional atau pun senior saja. Saya punya teman, baru seminggu motret sudah beli Canon 5D dengan lensa 24-70 mm L-Series. Ada juga yang genap setahun motret, beli Nikon D3x full lensa super mahal semua.

Nah, ada juga, seorang sahabat fotografer yang sudah profesional, karyanya mahal, kamera milik pribadi dan dibawa kemana-mana hanya Nikon D80 saja, bahkan untuk keperluan tertentu beliau hanya sewa. Lalu, kalau sudah begini, apakah ada kamera tipe atau merek tertentu yang diperuntukkan khusus bagi kelas tertentu? Tidak bukan?

Bagus mana antara NIKON atau CANON?

Semua tergantung selera. Semua bagus. Tidak mungkin Nikon atau Canon atau pun merek lain selain itu, mengeluarkan barang yang tidak bagus. Semua pasti telah melalui quality control yang ketat. Untuk yang sedang belajar, akan lebih indah dan lebih hebat jika kelak setelah beberapa kali pakai dan gonta-ganti kamera, Anda bisa mengetahui mana yang paling bagus untuk Anda sendiri ya…

Tipe mana yang paling bagus dan harganya berapa?

Bicara tipe yang bagus mana, jika tipe atau spesifikasinya sama antara beberapa pilihan, ambillah seri yang keluarnya paling baru. Pada merek Canon, semakin angka tipenya sedikit semakin baguslah tipe tersebut, misalnya dari 1000D, 550D, 60D, 7D, 1D. Pada merek Nikon, hampir sama, hanya ada beberapa perbedaan saja. Untuk masalah harga dan penjelasan detilnya, silahkan “googling di yahoo” saja ya… hehehe… :)

KESIMPULAN SAYA:

Belilah kamera yang sesuai dana atau budget yang Anda punya. Belilah merek yang di lingkungan Anda paling banyak menggunakannya, alasannya: agar Anda mudah belajar bersama. Jika ada apa-apa, Anda bisa langsung tanya pada teman Anda yang memiliki kamera dengan merek yang sama.

Jika takut rusak, belilah yang sederhana saja, yang harganya masih tergolong murah dan terjangkau oleh kita. Esok, pada tahap tertentu, jika kita sudah merasa layak beli yang lebih mahal dan super wah, belilah apapun dan harga berapapun saja. Toh itu duit-duit Anda. Tidak ada yang melarangnya kan? hehehe… :D”

sumber : http://blog.poetrafoto.com/

Fotografi Abstrak

Fotografi Abstrak - Gambar abstrak sendiri lebih didasarkan pada bentuk, warna dan garis daripada detil gambar. Fotografi abstrak tersebut dapat menghasilkan foto-foto yang sangat menarik. Akan tetapi, orang akan sangat cenderung merasakan gambar abstrak secara berbeda ketimbang gambar lainnya.


Di lain pihaknya, kebanyakan fotografer cenderung lebih memikirkan detil ketika mempertimbangkan subyek fotografi. Untuk mengenali kemungkinan fotografi abstrak, seseorang harus belajar untuk melihat dunia secara berbeda.

Mendefinisikan Fotografi Abstrak

Fotografi abstrak tidak memiliki definisi yang secara umum diterima. Tentu saja membuat suatu definisi kongkrit dari suatu konsep abstrak memang sedikit menantang. Bagaimanapun juga perlu untuk membuat suatu definisi untuk tulisan ini. Dengan begitu, batasan dapat ditempatkan di sekitar subyek. Maka, akan lebih mudah untuk memutuskan apa yang cocok dengan pokok bahasannya. Untuk tulisan ini, definisi fotografi abstrak sebagai berikut.

Fotografi abstrak:

* Tidak menampilkan subyek secara harafiah.
* Utamanya berkomunikasi melalui bentuk, warna, dan garis ketimbang detil gambar.

Mengapa Fotografi Abstrak?

Tentu saja, pertanyaan pertama yang harus ditanyakan ialah mengapa seseorang harus mengambil gambar abstrak. Mengapa seorang fotografer memfokuskan diri untuk mengambil gambar abstrak ketika ada kesempatan fotografi lainnya di sana?

Ada dua alasan utama. Yang pertama ialah gambar abstrak dapat benar-benar memukau jika dilakukan dengan baik. Hal itu merupakan alasan yang paling penting. Namun, ada alasan lainnya. Gambar abstrak dapat dibuat di mana saja seseorang kebetulan berada. Itu berarti bahwa anda dapat membuat gambar abstrak di rumah anda, di halaman belakang, atau di lingkungan anda. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya bepergian yang biasanya diperlukan untuk jenis fotografi lainnya.

Hal Yang Mendasar

Fotografi abstrak memiliki tiga hal mendasar: bentuk, warna, dan garis. Penting bagi seorang fotografer abstrak untuk memikirkan tiga hal mendasar ini.

Bentuk

Bentuk merujuk pada bentuk obyek. Bentuk berfungsi sebagai struktur di mana sebuah gambar abstrak dibuat. Pada dasarnya, bentuk menciptakan jantung dari sebuah gambar, sedangkan warna dan garis membuatnya lebih kaya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi sebuah gambar abstrak untuk dimulai dari bentuk yang baik. Hal ini dapat dicapai dengan memilih obyek dengan bentuk yang menyenangkan, menarik, atau dinamis.

Tentu saja, pertanyaan selanjutnya ialah, "Apa itu bentuk yang baik?" Namun, hal itu harus dipahami bahwa fotografi abstrak lebih merupakan bentuk seni naluriah. Artinya, orang bereaksi terhadapnya secara emosional ketimbang secara logis. Makanya, perlu untuk memperlakukan bentuk dengan cara yang sama. Perlu untuk menempatkan objek yang menciptakan reaksi emosional. Jadi, ketika anda melihat suatu obyek dan berpikir, "Wah, itu menakjubkan", anda telah mendapatkan sebuah bentuk kuat.

Warna

Warna menarik perhatian orang yang melihat. Sebagai tambahan, hal tersebut menstimulasi sistem persepsi orang yang melihat. Warna juga berfungsi untuk menahan perhatian orang untuk sesaat. Ketika perhatian orang mulai terpecah, warna membantu membawa kembali perhatian orang.

Menggunakan warna penuh atau warna intens merupakan salah satu pendekatan penggunaan warna. Pendekatan lainnya ialah menggunakan warna yang kontras.

Garis

Garis berfungsi sebagai bumbu penyedap gambar abstrak. Hal itu dikarenakan garis mengontrol pergerakan mata orang yang melihat. Ada beberapa cara penggunaan garis. Yang pertama, garis dapat menambah ketertarikan dengan membantu mengarahkan perhatian ke bagian pusat gambar yang menarik. Hasilnya ialah pusat perhatian yang lebih kuat serta gambar yang lebih baik.

Cara yang kedua di mana garis dapat menambah ketertarikan agak bersifat tidak kentara atau halus. Dalam kasus ini, garis tidak menunjuk pada pusat perhatian. Alih-alih, garis terangkai dalam gambar secara elegan atau dinamis. Meskipun faktanya bahwa garis tidak merujuk pada pusat perhatian, garis tersebut berfungsi untuk mengontrol mata orang yang melihat. Dengan pendekatan ini, perhatian orang akan berputar-putar di sekitar garis. Oleh karena itu, perhatian orang telah terfokus pada gambar.

Ringkasnya, bentuk, warna dan garis memberikan kita awal yang baik untuk menghasilkan foto abstrak yang menarik. Di lain pihak, masih banyak bagian lain lagi yang bisa ditelusuri dalam fotografi abstrak.

sumber : forum.kompas.com



































Kategori Fotografi

Sebeneranya ada banyak kategori dalam fotografi, namun hanya sebagian yang akan dibahas di sini. Contohnya adalah sebagai berikut.


Abstrak
Foto-foto obyek yang mengutamakan keindahan komposisi, permainan bentuk dan warna, elemen-elemen grafis dan tekstur.

Arsitektur
Foto-foto yang menampilkan kecantikan bangunan buatan manusia, seperti gedung dan jembatan

Landscape
Foto-foto yang obyeknya adalah pemandangan alam yang unsur utamanya berupa unsur-unsur tak hidup seperti tanah, air, langit atau kombinasi ketiganya, dan berbeda dengan kategori Nature yang menonjolkan obyek-obyek berupa makhluk hidup

Makro
Foto-foto benda kecil yang ditampilkan dengan perbesaran 1:2 atau lebih

Manusia
Bahasa kerennya adalah foto human interest, obyek utamanya berupa manusia secara individual dan kelompok, yang utamanya ditujukan untuk menampilkan mood dari obyek foto

Nature
Segala fenomena alam, satwa liar hidup di habitat aslinya serta tumbuh- tumbuhan liar yang hidup di habitat alaminya.
 
Panggung
Foto-foto pertunjukan di panggung, seperti konser musik, pentas showbiz, pertunjukan tari dan pentas teater

Pernikahan
Foto-foto yang berkaitan dengan pernikahan, mulai dari pre-wedding, liputan, candid dan sebagainya.

Pets
Foto-foto binatang peliharaan

Potret
Foto-foto dengan obyek manusia, baik secara individual maupun kelompok, dengan bergaya portrait yang menonjolkan unsur personality obyek foto

Satwa
Foto-foto hewan yang masih hidup di habitat alaminya, atau yang hidup di habitat buatan manusia yang mirip dengan aslinya, seperti taman nasional dan taman safari. Berbeda dengan kategori Pets yang obyeknya berupa hewan peliharaan yang sudah jinak

Transportasi
Foto-foto moda transportasi, baik darat, laut maupun udara, bisa berupa pesawat terbang, kereta api, perahu, kapal, bis dan truk
 
sumber : fotografer.net

Teknik dasar

Kita punya teman bernama fotografi, teman sempurna dalam berpergian, dinas ke daerah, ziarah, piknik, mudik atau mendaki bukit. Fotografi bikin kita percaya diri jelajahi tempat yang kita kunjungi, orang-orang yang kita jumpai; fotografi bikin perjalanan jadi lebih berarti, dan bersamanya kita nikmati asyiknya mencintai seni. Fotografi membuat kita lebih bersyukur atas anugerah penglihatan dan kesempatan melihat tanda-tanda keagungan Ilahi. Nikmat yang tak dapat diukur dan ditakar.

Fotografi menjadi alasan kuat untuk aktivitas kita, pergi mengunjungi berbagai tempat yang sebelumnya tak punya niat, pulang telat, membeli alat, dst. Hasrat membara untuk dapatkan bidikan yang mantap mendorong kita bersusah payah mengeksplore sebuah tempat hingga semak belukar, memutar-mutari apa yang akan kita ambil gambarnya, mencari-cari sudut pengambilan untuk menemukan keunikan dan keindahan yang tak terlupakan, kadang pencarian ini juga beresiko fatal jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan nalar.

Menemukan viewpoint terbaik adalah perisitiwa besar, jantung anda berdebar, lama mata anda menatapnya dengan berbinar, anda mungkin berpikir, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil gambar, anda mungkin akan mendirikan tenda dan menunggu moment terbaik dari waktu ke waktu, dari fajar hingga asar, dari Maret hingga Desember. Anda menjadi seorang yang ulet dan sabar.

Ketika anda menekan shutter release, anda mengikat sebuah jalinan pribadi yang manis dengan tempat dan orang-orangnya. Anda di sana . Fotografi melindungi kenangan perjumpaan anda dengan apa yang ada di dalamnya. Lalu kita perlihatkan kepada yang lain tentang tempat dan suasana yang menarik di mana kita pernah di sana , pemandangan yang menakjubkan, orang-orang yang mengagumkan. Jiwa anda pun tergambar.

Gambar-gambar suka mempengaruhi pikiran kita, suka menggoda kita, memaksa kita untuk bermain di dalamnya atau berimajinasi dengannya. Foto-foto yang kita buat dapat mendorong orang lain untuk ingin mengalami sendiri keindahan atau keasyikan yang disajikan foto tersebut. Tentu saja, foto pemandangan yang indah dan model yang seksi akan membangkitkan keinginan dan imajinasi yang berbeda. Keinginan yang timbul tanpa sadar.

Siapa saja bisa menjadi anggota fotografer.net. Artinya siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan usaha yang tak kenal surut, anda dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan kreasi dan interpretasi anda terhadap apa yang anda lihat dan jepret. Memang kecepatan dan percepatan pencapaian tiap orang akan berbeda, satu bisa terkejar yang lain, tetapi tak apa itu wajar. Tak usah gusar.

Untungnya, bagus tak perlu mahal, foto bagus bisa dibuat dengan peralatan minimalis dan sedikit pengetahuan data teknis. Rahasianya adalah melihat secara artistik dan kritis. The art of seeing. Bisikanlah pertanyaan ini di dalam hati: Apa yang saya lihat, dan bagaimana saya melihatnya? Sebuah foto bagus punya kualitas yang menunjukkan keahlian, rasa seni, ketertarikan, dan kepribadian dari fotografernya. Maka kita bisa tahu foto bagus siapa. Tapi tak bisa tahu foto jelek siapa, tanya kenapa?

Apa yang Membuat Foto Bagus?

Foto bagus adalah foto yang berisi pesan. Pesan bisa berupa pernyataan (?Inilah Danau Toba?), kesan (?Suasana Senja di Danau Toba?), atau ungkapan emosi (?Jatuh Cinta di Danau Toba?). Pesan yang bagusadalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tapi bagaimana?

Pesan butuh sebuah subjek. Tentang apa yang ingin anda sampaikan. Itu bisa saja berupa seorang yang anda kenal, pemandangan, atau bentuk-bentuk abstrak. Subjek adalah pusat POI dan biasanya ditempatkan di foreground. Lalu kita menyusun pesan dengan memasukkan bagian kedua, yakni context, seringkali berupa background. Context memberikan relevansi, keberadaan, lokasi subjek, atau minat lainnya. Pesan adalah kombinasi dua elemen ? subjek dan context, foreground dan background ? yang menceriterakan pesan tersebut.

Seperti pentingnya mengetahui apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam pesan, kita juga perlu tahu apa yang tak perlu dimasukkan ke dalam pesan. Apasaja yang bukan bagian dari subject atau context dari pesan yang kita buat, maka itu hanyalah duri atau beling yang mengganggu, menggores-gores foto dan membuat pesan kita menjadi tidak jelas. Jadi kurangi bagian-bagian yang tidak relevan di sekitar POI ? biasanya dengan beringsut lebih dekat ke arah subject, atau berpindah untuk mendapatkan viewpoint yang lebih baik ? dan membuat bidikan yang jelas dan bersih. Seorang pelukis menciptakan seni dengan penambahan ? menambahkan apa yang dia lukis ? sementara fotografer menciptakan seni dengan pengurangan ? mengurangi bagian-bagian yang tidak perlu.

Resep untuk sebuah foto yang bagus adalah:
"Sebuah latar depan, sebuah latar belakang, dan tidak ada yang lain."



Apa yang Membuat Foto Luar Biasa?

Foto luar biasa langsung memukau mata. Sementara pepatah bilang: picture may say a thousand words , maka foto luar biasa hanya mengatakan satu kata saja: ?Wow!?

Foto luar biasa adalah karya seni. Ia merekam semangat dari subjek dan membangkitkan emosi. Bob Krist menyebutnya ?The Spirit of Place.? Anda juga dapat menggunakan trik-trik gamblang untuk membuat terpesona pengunjung galeri foto anda. Mari kita lihat bagaimana caranya.

Sebuah gambar adalah sebuah taman bermain, terdapat tempat-tempat di mana mata kita mengembara dan mengamati, juga ruang di mana mata kita beristirahat dan relaks. Ketika kita pertama melihat sesuatu, kita bersikap untuk tidak terpengaruh. Mata kita lalu secara alami menemukan cahaya, area terang, dan mencari orang, biasanya pada mata dan mulutnya. Apakah kita tahu orang yang ada di dalam gambar? Apa yang mereka rasakan dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kita? Apakah mereka tergambar memperhatikan pada sesuatu? Jika begitu, apakah kita mengenalinya (sebuah bangunan, sebuah landmark) dan seperti apa ia? Tentang apakah gambar tersebut? Apa subjek atau tujuan utamanya? Seberapa besar subjeknya? Kita menentukan skala dengan membandingkan elemen-elemen dengan sesuatu yang kita ketahui ukurannya, seperti orang, binatang, atau mobil. Sekali kita selesai mengamati orang dan elemen-elemen yang berkaitan, kita melanjutkan perhatian kita ke elemen-elemen yang lebih abstrak.

Pertama kita memperhatikan warna atau tone subjek. Merah membara, biru nan tenang, hijau natural, hitam mencekam. Lalu kita melihat bentuk. Kurva lembut, sudut kaku, garis-garis yang menyapu. Bagaimana cahaya mengenai subjek memberikan bayangan halus bentuk tiga dimensinya. Anda, sebagai fotografer, dapat memanipulasi ini semua dengan mencari terang dan gelap, menggeser intensitas dari tone dan hue. Bagaimana mata terseret ke dalam gambar?

Bentuk membimbing kita pada tekstur, bagaimana subjek terasa dalam sentuhan. Lembutkah ia, haluskah ia, keras atau kasar? Apakah memiliki karakter dan kehangatan? Cara elemen-elemen disejajarkan dan dipengaruhi oleh cahaya yang sama, membuat kita mempertimbangkan kualitas dan keterkaitan mereka. Keseimbangan menuntun mata kita dari satu elemen ke elemen yang lain, meneliti kesatuannya, kontras, dan detailnya, setiap item menambah keasyikan ke item berikutnya. Apa keterkaitan satu sama lain dari semuanya itu?

Sebagai seniman, anda dihadapkan pada pilihan yang akan mengungkap sense of the art anda. Komposisi secara keseluruhan, proporsi layout, penyajian elemen-elemen lain yang penting, anda dapat menentukan feature mana yang anda butuhkan, dan apa yang terbaik untuk menegaskan pesan anda.

Resep untuk foto luar biasa adalah:
?Pertimbangkan bagaimana elemen-elemen berkaitan secara keseluruhan?.



Apa yang Membuat Foto Eye-Catching?

Kembali kepada sifat eye-catching dari foto luar biasa, berikut rahasianya, 4 kunci saja: kesederhanaan, warna, cahaya dan kedalaman.

Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara keseluruhan.


Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:

    * kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan dibidik
    * memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming bila lensanya bisa di-zoom
    * anda bisa juga menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu melalui jalur photoshop


Warna : Untuk menciptakan dampak pada foto anda adalah dengan mencari corak warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci ? cobalah untuk mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan anda untuk lebih memberikan dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna primer: merah, biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan warna-warna komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu.

 Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna, pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer. Cara yang kedua dengan membatasi range gelap ke terang. Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan subjek utama anda. Cara ketiga dengan menggunakan slide film Velvia. Cara keempat: pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto anda:

    jam 5 : Fajar : warna pink, cahaya yang sangat halus dan kabut tipis untuk danau, sungai dan pemandangan.

    jam 6 : Sunrise : Cahaya renyah, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap timur.

    jam 10 ? 14 : Tengah hari : tidak cocok untuk pemandangan dan motret orang, tetapi bagus untuk motret gedung-gedung dan monumen. Warna-warna bangunan dan detailnya terekam sangat baik.

    jam 14 ? 16 : Sore hari : Langit biru dengan polarizer.

    jam 16 ? 18 : Senja hari : Cahaya yang hangat, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap barat. Waktu terbaik untuk landscape dan orang, khususnya satu jam sebelum sunset.

    jam 18 ? 18.30 : Sunset : Langit yang indah, mulai 10 menit sebelum sunset sampai 10 menit sesudahnya.

    jam 18.30 ? 19.30 : Magrib : Foto malam yang indah, lampu-lampu sudah bernyalaan sedangkan langit masih nampak keunguan.


Cahaya : Pencahayaan yang baik seringkali menjadi kunci foto-foto juara. Penggunaan cahaya siang hari secara efektif dapat juga memperbaiki foto anda. Untuk mencapai foto seindah di ?National Geographic?, fotolah ketika cahaya berwarna keemasan ? muncul sesudah sunrise dan sebelum sunset, sering disebut ?magic hours? di kalangan fotografer. Coba lihat lagi rincian dari waktu-waktu terbaik di atas.

Kedalaman : Sertakan rasa kedalaman pada foto anda. Kedalaman dapat dicapai dengan pengaturan DOF, penempatan elemen-elemen di dalam foto, dan pencahayaan.

sumber : fotografer.net

Fotografi...

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.


sumber : wikipedia